Psikoterapi adalah suatu
interaksi sistematis antara klien dan terapis yang menggunakan prinsip-psinsip
psikologis untuk membantu menghasilkan perubahan dalam tingkah laku, pikiran
dan perasaan klien supaya membantu klien mengatasi tingkah laku abnormal dan
memecahkan masalah-masalah dalam hidup atau berkembang sebagai seorang
individu.
Pengertian psikoterapi
menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut:
Menurut Wolberg (1954),
psikoterapi adalah suatu bentuk dari perawatan (treatment) terhadap
masalah-masalah yang dasarnya emosi, dimana seseorang yang terlatih dengan
seksama membentuk hubungan profesional dengan pasien dengan tujuan memindahkan,
mengubah atau mencegah munculnya gejala dan menjadi perantara untuk
menghilangkan pola-pola perilaku yang terhambat.
Menurut Whitaker dan Malone
(1953), psikoterapi adalah semua upaya untuk mempercepat pertumbuhan manusia
sebagai pribadi.
Ciri-ciri dari defenisi mengenai psikoterapi ini, seperti
penjelasan dibawah ini:
Interaksi
Sistematis
Psikoterapi adalah suatu proses yang menggunakan suatu
interaksi antara kline dan terapis. Kata sistematis di sini berarti
terapis menyusun interaksi-interaksi dengan suatu rencana dan tujuan khusus
yang menggambarkan segi pandangan teoritis terapis.
Prinsip-prinsip
Psikologis
Psikoterapis menggunakan prinsip-prinsip penelitian, dan
teori-teori psikologis serta menyusun interaksi teraupetik.
Tingkah
Laku, Pikiran dan Perasaan
Psikoterapi memusatkan perhatian untuk membantu pasien
mengadakan perubahan-perubahan behavioral, kognitif dan emosional serta
membantunya supaya menjalani kehidupan yang lebih penuh perasaan. Psikoterapi
mungkin diarahkan pada salah satu atau semua ciri dari fungsi psikologis ini.
Tingkah
Laku Abnormal, Memecahkan Masalah, dan Pertumbuhan Pribadi
Sekurang-kurangnya ada tiga kelompok klien yang dibantu
oleh psikoterapi. Kelompok pertama adalah orang-orang yang mengalami
masalah-masalah tingkah laku yang abnormal, seperti gangguan suasana hati,
gangguan penyesuaian diri, gangguan kecemasan atau skizofrenia. Untuk beberapa
gangguan ini, terutama gangguan bipolar dan skizofrenia, terapi biologis
umumnya memegang peranan utama dalam perawatan. Meskipun demikian, selain
perawatan biologis, psikoterapi membantu pasien belajar tentang dirinya sendiri
dan memperoleh keterampilan-keterampilan yang akan memudahkannya menanggulangi
tantangan hidup dengan lebih baik. Kelompok kedua adalah orang-orang
yang meminta bantuan untuk menangani hubungan-hubungan yang bermasalah atau
menangani masalah-masalah pribadi yang tidak cukup berat dianggap abnormal,
seperti perasaan malu atau bingung mengenai pilihan-pilihan karir. Kelompok
ketiga adalah orang-orang yang mencari psikoterapi karena
psikoterapi dianggap sebagai sarana untuk memperoleh petumbuhan pribadi. Bagi
mereka, psikoterapi adalah sarana untuk penemuan diri dan peningkatan kesadaran
yang akan membantu mereka untuk mencapai potensi yang penuh sebagai manusia.
Psikoterapi juga memiliki ciri-ciri yang lain.
Psikoterapi membutuhkan interaksi-interaksi verbal. Bagaimanapun juga,
psikoterapi adalah “terapi-terapi bicara”--- bentuk-bentuk interaksi antara
klien yang melibatkan pembicaraan. Dalam interaksi-interaksi itu, terapis yang
terampil adalah seorang pendengar yang penuh perhatian. Mendengar dengan penuh
perhatian adalah suatu kegiatan yang aktif bukan pasif. Terapis mendengar
dengan teliti apa yang dialami dan diusahakan oleh pasien untuk disampaikan
oleh psikoterapis. Psikoterapi-psikoterapi juga melibatkan
kemonukasi-komunikasi nonverbal. Seorang terapis yang terampil, seperti orang
pewawancara yang terampil, seharusnya peka terhadap isyarat-isyarat nonverbal
dari pasien dan peka terhadap gerak isyarat yang mungkin menunjukkan
perasaan-perasaan atau konflik-konflik yang mendasar. Terapis juga harus menyampaikan
empati melalui kata-kata dan juga gerak isyarat nonverbal, seperti mengadakan
kontak mata dan bersandar kedepan (kursi) untuk menunjukkan perhatian terhadap
apa yang dikatakan klien.
Sumber :
Mappiare, Andi. 1992. Pengantar
Konseling dan Psikoterapi. Jakarta: PT Raja Grafindo
Semiun. Yustinus. 2006. Kesehatan
Mental. Yogyakarta. Kanisius
http://belajarpsikologi.com/sebuah-pengantar-psikoterapi/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar