Senin, 05 Mei 2014

Perbedaan Konseling dan Psikoterapi

Tyler (1961, 1969), membedakan kedua metode ini karena itu sulit dibedakan secara tajam, hal ini karena di dalam psikoterapi sendiri banyak sekali metode yang berlainan satu sama lain, demikian juga di dalam konseling itu sendiri, sehingga sulit membedakan keduanya.
Perbedaan mengenai metode ini kemudian diringkas oleh Stefflre & Grant (1972) sebagai berikut :
Konseling ditandai oleh jangka waktu yang lebih singkat, lebih sedikit waktu pertemuannya, lebih banyak melakukan evaluasi psikologis, lebih memperhatikan masalah sehari-hari klien, lebih memfokuskan kepada aktifitas kesadaran, lebih memberikan nasihat, kurang berhubungan dengan transferens, lebih menekankan pada situasi yang riil, lebih kognitif dan berkurang intensitas emosi, lebih menjelaskan atau menerangkan dan lebih sedikit kekaburannya.
Untuk mengakhiri uraian ini dan memudahkan memperoleh gambaran yang lebih baru mengenai perbedaan konseling dan psikoterapi, dikutip uraian dari Rudolph (1983) di bawah ini :
Brammer & Shostrom (1977) mengemukakan bahwa :
         1.      Konseling ditandai oleh adanya terminology seperti : “educational, vocational, supportive, situational, 
               problem solving, conscious awareness, normal, present-time dan short-term”.
         2.      Sedangkan psikoterapi ditandai oleh : “supportive [dalam keadaan krisis], reconstructive, depth 
               emphasis, analytical, focus on the past, neurotics and other severe emotional problems and long-term”.
Perbedaan konseling dan psikoterapi disimpulkan oleh Pallone (1977) dan Patterson (1973) yang dikutip oleh Thompson &Rudolph (1983), sebagai berikut :
Konseling untuk :
      1.      Klien  
      2.      Gangguan yang kurang serius
      3.      Masalah : jabatan, pendidikan
      4.      Berhubungan dengan pencegahan
      5.      Lingkungan pendidikan dan nonmedis
      6.      Berhubungan dengan kesadaran
      7.      Metode pendidikan
Psikoterapi untuk :
      1.      Pasien
      2.      Gangguan yang serius
      3.    Masalah kepribadian & pengambilan keputusan
      4.      Berhubungan dengan penyembuhan
      5.      Lingkungan medis
      6.      Berhubungan dengan ketidaksadaran
      7.      Metode penyembuhan



Sumber : Gunarsa, Singgih D. 2007. Konseling dan Psikoterapi. Jakarta: Gunung Mulia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar