Tyler
(1961, 1969), membedakan kedua metode ini karena itu sulit dibedakan secara
tajam, hal ini karena di dalam psikoterapi sendiri banyak sekali metode yang
berlainan satu sama lain, demikian juga di dalam konseling itu sendiri,
sehingga sulit membedakan keduanya.
Perbedaan mengenai
metode ini kemudian diringkas oleh Stefflre & Grant (1972) sebagai berikut
:
Konseling
ditandai oleh jangka waktu yang lebih singkat, lebih sedikit waktu
pertemuannya, lebih banyak melakukan evaluasi psikologis, lebih memperhatikan
masalah sehari-hari klien, lebih memfokuskan kepada aktifitas kesadaran, lebih
memberikan nasihat, kurang berhubungan dengan transferens, lebih menekankan
pada situasi yang riil, lebih kognitif dan berkurang intensitas emosi, lebih
menjelaskan atau menerangkan dan lebih sedikit kekaburannya.
Untuk mengakhiri uraian
ini dan memudahkan memperoleh gambaran yang lebih baru mengenai perbedaan
konseling dan psikoterapi, dikutip uraian dari Rudolph (1983) di bawah ini :
Brammer & Shostrom (1977)
mengemukakan bahwa :
1. Konseling
ditandai oleh adanya terminology seperti : “educational, vocational,
supportive, situational,
problem solving, conscious awareness, normal,
present-time dan short-term”.
2. Sedangkan
psikoterapi ditandai oleh : “supportive [dalam keadaan krisis], reconstructive,
depth
emphasis, analytical, focus on the past, neurotics and other severe emotional
problems and long-term”.
Perbedaan
konseling dan psikoterapi disimpulkan oleh Pallone (1977) dan Patterson (1973)
yang dikutip oleh Thompson &Rudolph (1983), sebagai berikut :
Konseling untuk :
1.
Klien
2.
Gangguan yang kurang serius
3.
Masalah : jabatan, pendidikan
4.
Berhubungan dengan pencegahan
5.
Lingkungan pendidikan dan
nonmedis
6.
Berhubungan dengan kesadaran
7.
Metode pendidikan
|
Psikoterapi untuk :
1. Pasien
2.
Gangguan yang serius
3. Masalah kepribadian & pengambilan keputusan
4.
Berhubungan dengan penyembuhan
5.
Lingkungan medis
6.
Berhubungan dengan ketidaksadaran
7.
Metode penyembuhan
|
Sumber : Gunarsa, Singgih D. 2007. Konseling dan Psikoterapi. Jakarta: Gunung Mulia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar