Definisi Kekuasaan
Gilbert
W. Fairholm mendefinisikan kekuasaan sebagai “... kemampuan individu untuk
mencapai tujuannya saat berhubungan dengan orang lain, bahkan ketika dihadapkan
pada penolakan mereka.” Fairholm lalu merinci sejumlah gagasan penting dalam
penggunaan kekuasaan secara sistematik dengan menakankan bahwa kapasitas
personal-lah yang membuat pengguna kekuasaan bisa melakukan persaingan dengan
orang lain.
Sumber-sumber Kekuasaan
Menurut
Gareth Morgan sumber kekuasaan berasal dari :
1) Otoritas
formal;
2) Kendali
sumber daya langka;
3) Penggunaan
struktur, aturan, dan kebijakan organisasi;
4) Kendali
proses pembuatan keputusan;
5) Kendali
pengetahuan dan informasi’
6) Kendali
batasan (boundary) organisasi;
7) Kendali
teknologi;
8) Aliansi
interpersonal, jaringan, dan kendali atas “organisasi informal”;
9) Simbolisme
dan manajemen makna (filosofi organisasi);
10) Gender
dan manajemen hubungan berbasis gender;
11) Faktor-faktor
struktural yang menentukan tahap-tahap tindakan; dan
12) Kekuasaan
yang telah seorang miliki.
Definisi Pengaruh
Sebagai esensi dari
kepemimpinan, pengaruh diperlukan untuk menyampaikan gagasan, mendapatkan
penerimaan dari kebijakan atau rencana dan untuk memotivasi orang lain agar
mendukung dan melaksanakan berbagai keputusan.
Pengaruh
adalah kegiatan atau keteladanan yang baik secara langsung atau tidak langsung
mengakibatkan suatu perubahan perilaku dan sikap orang lain atau kelompok.
Menurut
Uwe Becker, pengaruh adalah kemampuan yang terus berkembang yang - berbeda
dengan kekuasaan - tidak begitu terkait dengan usaha memperjuangkan dan
memaksakan kepentingan. (involed is formatif vermogen dat - in tegens
telling tot macht - niet direct verbonden is met strijd en de doorzetting van
belangen).
Menurut
Norman Barry, pengaruh adalah suatu tipe kekuasaan yang jika seorang yang
dipengaruhi agar bertindak dengan cara tertentu, dapat dikatakan terdorong
untuk bertindak demikian, sekalipun ancaman sanksi yang terbuka tidak merupakan
motivasi yang mendorongnya.
Pengaruh
Taktik Organisasi
Taktik-taktik
mempengaruhi (Influence Tactics) adalah cara-cara yang biasanya digunakan oleh
seseorang untuk mempen-garuhi orang lain, baik orang yang merupakan atasan,
setingkat, atau bawahannya. Berbagai alat ukur telah dibuat untuk meneliti
taktik mempengaruhi, dan salah satu yang terbaik adalah yang dibuat oleh Yukl
dkk, yaitu yang disebut Influence Behavior Questionnaire (Yukl, Lepsinger, and
Lucia, 1992).
Hasil penelitian Yukl dkk, menun-jukkan
ada sembilan jenis taktik yang biasa digunakan di dalam organisasi (Hugheset
all, 2009), yaitu:
·
Persuasi Rasional (Rational Persuasion),
terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan menggunakan alasan yang
logis dan bukti-bukti nyata agar orang lain tertarik.
·
Daya-tarik Inspirasional (Inspirational
Appeals), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan menggunakan
suatu permintaan atau proposal untuk membangkitkan antusiasme atau gairah pada
orang lain.
·
Konsultasi (Consultation), terjadi jika
seseorang mempengaruhi orang lain dengan mengajak dan melibatkan orang yang
dijadikan target untuk berpartisipasi dalam pembuatan suatu rencana yang akan
dilaksanakan.
·
Mengucapkan kata-kata manis
(Ingratiation), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan
menggunakan kata-kata yang membahagiakan.
·
Daya-tarik Pribadi (Personal Appeals),
terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain atau memintanya untuk melakukan
sesuatu karena merupakan teman atau karena dianggap loyal.
·
Pertukaran (Exchange), terjadi jika
seseorang mempengaruhi orang lain dengan memberikan sesuatu keuntungan tertentu
kepada orang yang dijadikan target, sebagai imbalan atas kemauannya mengikuti
suatu permintaan tertentu.
·
Koalisi (Coalitions), terjadi jika
seseorang meminta bantuan dan dukungan dari orang lain untuk membujuk agar
orang yang dijadikan target setuju.
·
Tekanan (Pressure), terjadi jika
seseorang mempengaruhi orang lain dengan menggunakan ancaman, peringatan, atau
permintaan yang berulang-ulang dalam meminta sesuatu.
·
Mengesahkan (Legitimacy), terjadi jika
seseorang mempengaruhi orang lain dengan menggunakan jabatannya, kekuasaannya,
atau dengan mengatakan bahwa suatu permintaan adalah sesuai dengan kebijakan
atau aturan organisasi.
Sumber
:
Gilbert W. Fairholm, Organizational Power
Politics: Tactics in Organizational Leadership, 2nd Edition (Santa
Barbara: Praeger, 2009) , p.5.
Gareth Morgan, Images of Organization (Thousand
Oaks, California: Sage Publications, 2006) p.166
Tidak ada komentar:
Posting Komentar