Dewasa ini
di beberapa media, baik di media cetak maupun media elektronik sering
menyajikan tentang perbuatan kriminalitas yang tejadi di negeri yang kita
cintai
ini. Ada orang tua kandung yang tega meniduri anaknya sendiri, ada seorang anak
yang tega meniduri ibu kandungnya sendiri, ada guru yang tega melakukan
kekerasan dalam mendidik siswa-siwanya dan masih banyak lagi kriminalitas yang
sering terjadi di negeri ini. Kerusakan moral sudah merebak diseluruh lapisan
masyarakat, mulai dari anak-anak sampai orang dewasa serta orang yang sudah
lanjut usia sekalipun. Semua kalangan tidak mau disalahkan, pemerintah
menyatakan diri telah berusaha memperbaiki dekadensi moral ini dengan berbagai
program yang hanya tertulis dalam kertas-kertas, ulama’ menyatakan diri sama
dengan pemerintah telah melakukan berbagai usaha untuk memperbaikinya, berbagai
organisasi dan gerakan dideklarasikan tetapi hanya sebatas wacana belaka
kenyataannya tetap saja moral negeri ini tidak bisa di perbaiki.
Jika
semuanya merasa telah berbuatsesuatu akan hal ini, kenapa semua ini masih
saja terjadi? dan siapa yang harus disalahkan? Apakah pemerintahan yang
memiliki kuasa yang bersalah? Atau para ulama’ ?. Terlalu sempit
pemikiran kita jika kita hanya menyalahkan pemerintah atau ulama’. Kita semua
harusnya bertanggung jawab atas dekadensi moral yang terjadi dinegeri ini.
Dalam tulisan sederhana ini saya mencoba mengajak pembaca untuk lebih menyorot
masalah kenakalan remaja yang terjadi di negeri ini. Ada banyak kriminalitas
remaja yang sangat memiris hati.
Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari
norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan
merugikan dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya.
Para ahli
pendidikan sependapat bahwa remaja adalah mereka yang berusia 13-18 tahun. Pada usia
tersebut, seseorang sudah melampaui masa kanak-kanak, namun masih belum cukup
matang untuk dapat dikatakan dewasa. Ia berada pada masa transis.
Kenakalan
remaja adalah pelampiasan masalah yang dihadapi oleh kalangan remaja yang
tindakannya menyimpang.
Definisi kenalan remaja menurut para ahli :
● Kartono,
ilmuwan sosiologi “Kenakalan Remaja atau
dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah juvenile delinquency
merupakan gejala patologis sosial pada remaja yang disebabkan oleh satu bentuk
pengabaian sosial. Akibatnya, mereka mengembangkan bentuk perilaku yang
menyimpang”.
● Santrock “Kenakalan remaja merupakan kumpulan dari
berbagai perilaku remaja yang tidak dapat diterima secara sosial hingga terjadi
tindakan kriminal.”
Sejak kapan
masalah kenakalan remaja mulai disoroti?
Masalah
kenakalan mulai mendapat perhatian masyarakat secara khusus sejak terbentuknya
peradilan untuk anak-anak nakal (juvenile court) pada 1899 di Illinois, Amerika
Serikat.
Perilaku
‘nakal’ remaja bisa disebabkan oleh faktor dari remaja itu sendiri (internal) maupun faktor dari luar
(eksternal).
- Krisis
identitas: Perubahan
biologis dan sosiologis pada diri remaja memungkinkan terjadinya dua
bentuk integrasi. Pertama,
terbentuknya perasaan akan konsistensi dalam kehidupannya. Kedua, tercapainya identitas
peran. Kenakalan ramaja terjadi karena remaja gagal mencapai masa
integrasi kedua.
- Kontrol
diri yang lemah: Remaja
yang tidak bisa mempelajari dan membedakan tingkah laku yang dapat
diterima dengan yang tidak dapat diterima akan terseret pada perilaku
‘nakal’. Begitupun bagi mereka yang telah mengetahui perbedaan dua tingkah
laku tersebut, namun tidak bisa mengembangkan kontrol diri untuk
bertingkah laku sesuai dengan pengetahuannya.
Faktor
eksternal:
- Keluarga
dan Perceraian orangtua, tidak
adanya komunikasi antar anggota keluarga, atau perselisihan antar anggota
keluarga bisa memicu perilaku negatif pada remaja. Pendidikan yang salah
di keluarga pun, seperti terlalu memanjakan anak, tidak memberikan
pendidikan agama, atau penolakan terhadap eksistensi anak, bisa menjadi
penyebab terjadinya kenakalan remaja.
- Teman sebaya yang
kurang baik
- Komunitas/lingkungan
tempat tinggal yang kurang baik.
1. Kegagalan mencapai identitas peran dan lemahnya
kontrol diri bisa dicegah atau diatasi dengan prinsip keteladanan. Remaja harus
bisa mendapatkan sebanyak mungkin figur orang-orang dewasa yang telah melampaui
masa remajanya dengan baik juga mereka yang berhasil memperbaiki diri setelah
sebelumnya gagal pada tahap ini.
2. Adanya motivasi dari keluarga, guru, teman sebaya
untuk melakukan point pertama.
3. Kemauan orangtua untuk membenahi kondisi keluarga
sehingga tercipta keluarga yang harmonis, komunikatif, dan nyaman bagi remaja.
4. Remaja pandai memilih teman dan lingkungan yang baik
serta orangtua memberi arahan dengan siapa dan di komunitas mana remaja harus
bergaul.
5. Remaja membentuk ketahanan diri agar tidak mudah
terpengaruh jika ternyata teman sebaya atau komunitas yang ada tidak sesuai dengan
harapan.
6. Membentuk lingkungan yang baik. Sebagaimana di sebutkan diatas lingkungan merupakan
factor terpenting yang mempengaruhi prilaku manusia, maka untuk menciptakan
generasi yang baik kita harus menciptakan lingkungan yang baik dengan cara
lebih banyak berkumpul dan bergaul dengan orang-orang yang sholeh, memilih
teman yang dekat dengan sang Khalik dan masih banyak cara lain yang bisa kita
lakukan, jika hal ini mampu kita lakuakan, maka peluang bagi remaja atau anak
untuk melakuakan hal yang negative akan sedikit berkurang.
7. Pembinaan dalam Keluarga. Sebagaimana disebut diatas bahwa kelurga juga punya
andil dalam membentuk pribadi seorang anak, jadi untuk memulai perbaikan, maka
kita harus mulai dari diri sendiri dan keluarga. Keluarga adalah sekolah
pertama bagi anak. Mulailah perbaikan dari sikap yang paling kecil, seperti
selalu berkata jujur meski dalam gurauan. Jangan sampai ada kata-kata bohong,
membaca do’a setiap malakukan hal-hal kecil, memberikan bimbingan agama yang
baik kepada keluarga dan masih banyak hal lagi yang bisa kita lakukan, memang
tidak mudah melakukan dan membentuk keluarga yang baik tetapi kita bisa lakukan
itu dengan perlahan dan sabar.
8. Sekolah.
Sekolah adalah
lembaga pendidikan formal yang memiliki pengaruh kuat terhadap perkembangan
remaja, ada banyak hal yang bisa kita lakukan di sekolah untuk memulai
perbaikan remaja, diantaranya melakukan program mentoring pembinaan remaja
lewat kegiatan keagamaan seperti rohis, sispala, patroli kemanan sekolah dan
lain sebagainya,jika kita optimalisasikan komponen organisasi ini maka
kemungkinan terjadinya kenakalan remaja ini akan semakin berkurang dan
teratasi.
Masih
banyak hal lain yang bisa kita lakukan dalam memperbaiki kenakalan yang terjadi
saat ini. Semuanya adalah tanggung jawab kita, orang bijak tidak meyalahkan
keadaan tetapi mecari solusi untuk mengahadapi kenyataan. Marilah kita bekerja
sama dan sama-sama bekerja untuk memperbaiki masa depan generasi kita, karena
hitam dan putih bangsa ini ada di tangan mereka semua. Jika kita tidak memulai
dari sekarang dan dari kita sendiri, maka siapa lagi yang akan memulai dan
memperbaikinya. Tidak ada lagi kata untuk saling menyalahkan. Untuk memulai
perbaikan ini butuh keseriusan semua pihak. Marilah kita sama-sama serius untuk
memperbaiki masa depan bangsa ini. Mimpi hari ini adalah kenyataan hari esok.
Marilah kita memulai tidak hanya dengan bermimpi tetapi dengan usaha yang
nyata.
Artikel
dari anneahira.com dan sumber-sumber lainnyanakalan remaj