A. Pengertian Stress
Stress
adalah bentuk ketegangan dari fisik, psikis, emosi maupun mental. Bentuk
ketegangan ini mempengaruhi kinerja keseharian seseorang. Bahkan stress dapat
membuat produktivitas menurun, rasa sakit dan gangguan-gangguan mental. Pada
dasarnya, stress adalah sebuah bentuk ketegangan, baik fisik maupun mental.
Sumber stress disebut dengan stressor dan ketegangan yang di akibatkan karena
stress, disebut strain.
Menurut Handoko (1997), stress adalah suatu kondisi ketegangan yang
mempengaruhi emosi, proses berpikir dan kondisi seseorang. Stress yang terlalu
besar dapat mengancam kemampuan seseorang untuk menghadapi lingkungannya.
Sedangkan berdasarkan
definisi kerja stress, stress dapat diartikan sebagai:
- Suatu tanggapan adaptif, ditengahi oleh
perbedaan individual dan atau proses psikologis, yaitu suatu konsekuensi
dari setiap kegiatan (lingkungan), situasi atau kejadian eksternal yang
membebani tuntunan psikologis atau fisik yang berlebihan terhadap
seseorang.
- Sebagai suatu tanggapan penyesuaian,
dipengaruhi oleh perbedaan individu dan atau proses psikologis yang
merupakan suatu konsekuensi dari setiap tindakan dari luar ( lingkungan )
situasi atau peristiwa yang menetapkan permintaan psikologis dan atau
fisik berlebihan pada seseorang.
Jadi, stress dapat mempengaruhi fisik, psikis mental dan emosi. Tetapi,
stress dapat mempunyai dua efek yang berbeda, bisa negatif ataupun positit,
tergantung bagaimana kuatnya individu tersebut menghadapi stress atau bagaimana
individu tersebut mempersepsikan stress yang sedang dihadapinya.
B. Faktor-faktor yang
Menimbulkan Stress
1. Kepribadian
a. Introvert
dan Ekstrovert
Individu tipe kepribadian introvert terutama dipengaruhi oleh
dunia subjektifnya, yaitu dunia di dalam dirinya sendiri. Orientasinya terutama
tertuju ke dalam: pikiran, perasaan, serta tindakan-tindakannya terutama
ditentukan faktor-faktor subjektif. Misalkan mahasiswa yang diberikan tugas oleh
dosen dengan tenggang waktu yang sangat sedikit maka mahasiswa yang memiliki
kepribadian yang intovet ia cenderung mengurung diri untuk mengerjakan apa yang
sudah menjdai tanggung jawabnya.
Individu yang tipe kepribadian ekstrovert terutama
dipengaruhi oleh dunia objektif, yaitu dunia di luar dirinya. Orientasinya
terutama tertuju ke luar, pikiran, perasaan, serta tindakannya terutama
ditentukan oleh lingkungannya baik lingkungan sosial maupun lingkungan non
sosial. Sebagai contoh seorang mahasiswa yang
mengetahui bahwa ia tidak bisa menjawab soal yang diberikan pada saat ujian.
Maka ia akan menyalahkan orang-orang disektarnya misalkan saja kebisingan
dikelas sehingga dia tidak bisa mengerjakannya atau dia akan menyalahkan dosen
dengan mata kuliah tertentu karena belum menjelaskan materi yang akan diujikan.
b. Fleksibel
(Tangguh) dan Rigid
Kepribadian fleksibel adalah kepribadian seseorang yang bisa
menempatkan diri, memposisikan perilaku seluai dengan tempat, waktu, dan
peranan yang tepat. Seorang yang mempunyai kepribadian fleksibel biasanya
supel, punya banyak teman, ramah, dan disenangi oleh banyak orang karena
sikapnya cenderung bisa mengikuti situasi yang ada dan terjadi pada waktu itu.
Kepribadian rigid adalah kepribadian seseorang yang bersifat kaku,
monoton, sulit di ubah dan cenderung keras. Orang yang mempunyai kepribadian
seperti ini biasanya egois, tidak pandai mengolah sikap sesuai situasi, cuek,
tidak mau perduli dengan lingkungan sekitarnya, dan sulit untuk menyesuaikan diri
dengan lingkungan baru.
c. Overactivity
Bagi beberapa orang yang sedang mengalami
stress mereka akan berprilaku tidak sebagai mana orang pada umumnya. Mereka yang
mempunyai tipe kepribadian seperti ini memiliki perilaku emosional tinggi/
berlebihan dan mereka pun cenderung berlebihan untuk merespon/menerima kondisi
lingkungan sosialnya.
2. Kecakapan
Kecakapan adalah suatu perlakukan pada sesuatu atau hal yang
dapat dilakukan orang itu dengan baik. Jika kecakapan itu dilakukan terus
menerus akan menjadi suatu keahlian bagi orang tersebut.
3. Nilai dan Kebutuhan
a. Sosialisasi
Sosialisasi
adalah sebuah proses penanaman atau transfer kebiasaan atau nilai dan aturan dari satu generasi ke
generasi lainnya dalam sebuah kelompok atau masyarakat.
Sosialisasi berguna untuk mengajarkan bagaimana seseorang harus bertindak dan
berperilaku dalam suatu kejadian tertentu.
b. Adaptasi
Dengan
cara beradaptasi manusia dapat diterima di dalam lingkungannya.
c. Internalisasi
Kebanyakan orang yang
mempunyai sikap internalisasi bersifat egois, dan tidak perduli dengan
lingkungan sekitarnya. Sikap internalisasi yang dipaksakan untuk di ubah dapat
menyebabkan stress.
C. Reaksi Stress : Fight or Flight
Walter
Canon (dalam sarafino, 2006) memberikan deskripsi mengenai bagaiman reaksi
tubuh terhadap suatu peristiwa yang mengancam. Ia menyebutkan reaksi tersebut
sebagai fight-or-flight
response karena respon fisiologis mempersiapkan individu untuk menghadapi atau
menghindari situasi yang mengancam tersebut. Fight-or-flight response menyebabkan
individu dapat berespon dengan cepat terhadap situasi yang mengancam. Akan
tetapi bila arousal yang tinggi terus menerus muncul dapat membahayakan
kesehatan individu.
D. Teknik dan Penenangan Pikiran
1. Meditasi
Meditasi adalah praktik relaksasi
yang melibatkan pelepasan pikiran dari semua hal yang menarik, membebani,
maupun mencemaskan dalam hidup kita sehari-hari.Dengan kata lain, meditasi
melepaskan kita dari penderitaan pemikiran baik dan buruk yang sangat subjektif yang secara proporsional berhubungan
langsung dengan kelekatan kita terhadap pikiran dan penilaian tertentu.Kita
mulai paham bahwa hidup merupakan serangkaian pemikiran, penilaian, dan
pelepasan subjektif yang tiada habisnya yang secara intuitif mulai kita lepaskan.
2. Autogenik
Teknik
ini adalah relaksasi yang ditimbulkan oleh diri sendiri demi mendapat suatu
ketenangan dan menghilangkan kepenatan. Teknik
ini menggunakan serangkaian latihan yang bertujuan untuk membawa kehangatan
tubuh dan berat pada tubuh dan anggota badan. Hal ini dapat dilakukan berbaring
atau duduk di bawah. Bersantai gambar juga digunakan untuk memelihara relaksasi
pikiran.
3. Neuromuskular
Neuromuskuler
adalah dua system yang tidak dapat di pisahkan dalam kehidupan sehari-hari ,
terutama dalam keadaan olahraga. Program
ini terdiri dari
latihan-latihan sistematis yang melatih otot dan komponen-komponen sistem
saraf yang mengendalikan aktivitas otot.